DISKUSI RINGAN TERKAIT METPEN KUANTI

DISKUSI RINGAN Mahasiswa : Bagaimana cara yang dilakukan oleh aliran positivisme ketika menemukan dua teori berbeda menjelaskan satu fenomena yang sama secara berbeda? Dosen : Perlu kita ketahui, bahwa aliran postivisme itu menekankan pada fenomena-fenomena objektif. Jika anda menemukan dua teori yang berbeda menjelaskan satu fenomena yang sama secara berbeda, maka kita harus melihat dari sesi mana teori itu tersebut menjelaskan suatu fenomena. Contoh : kalau anda mau makan, apa yang anda akan lakukan, teori pertama mengatakan, kamu harus masak nasi dengan magicom, atau masak pakai panci. Teori kedua mengatakan, kalau kamu mau makan, pergi ke warung makan beli nasi disana, atau kamu bawa pulang untuk dimakan dirumah. Kedua teori ini, menjelaskan satu fenomena yang sama “ anda mau makan karena lapar” tetapi untuk menghasilkan makanan anda melakukan secara berbeda. Apakah hasilnya sama?, iya, karena sama-sama dapat makan nasi. Anda makan nasi itu merupakan termasuk fenomena ...
AKU TIDAK SAMA DENGAN AKU, KAMU TIDAK SAMA DENGAN KAMU

Terinspirasi dari perkuliahan Filsafat Ilmu oleh Prof. Dr. Marsigit, M.A 
Kamis, 2 Oktober 2014 (Ruang 201 A)
Dalam perkulihan kali ini, kami mengadakan tes singkat yang di pandu langsung oleh Pak Prof. dengan jumlah soal 50 butir. dalam kenyatannya bisa dikatakan kurang lebih 0.05% yang menjawab dari 50 soal hanya benar maksimal 2 butir soal dan yang lainnya NOL. 
setalah kita dengar penejelasan dari Pak Prof. sesungguhnya tes jawab singkat atau tes model yang lain itu bukan tujuannya membuat kita bisa menajwab akan tetapi kita dibuat agar kita tidak bisa menjawab. agar kita tidak merasa sombong dengan pengetahuan yang kita miliki. sebenarnya fungsi dari tes adalah untuk menjalin silaturrahmi antara pendidik dan peserta didik, saling kenal mengenal, untuk memicu pemahaman yang anda miliki. 

Dalam berfilsafat itu, kita mulai dari yang faham menjadi tidak faham. beda dengan ilmu matematika dari tidak faham menjadi faham. itulah perbedaannya antara matematika dengan filsfat secara pengertiannya. jika ditinjau dari dari psikologi filsafat dan matematika itu bermula atau mulai dari NOL. karena dalam menggapai ilmu kita mulai dari tidak tahu menjadi tahu. perlu kita ketahui juga, dalam menuntut atau menggapai ilmu kita tidak boleh bersifat sombong. karena dengan kesombongan itu kita tidak akan bisa mengapai ilmu itu. misalnya dalam membaca elegi, jika dalam membacanya tidak ikhlas maka tubuh kita akan merasa sakit, seperti malas, perus terasa mual, pikiran kita fokus dan lain-lain. itu semua diakibatkan oleh ketidakikhlasan dalam menutut ilmu. dan sebaliknya jika kita ikhlas dalam menggapai ilmu maka seberat apapun tugas kita kita tidak akan merasa malas, pusing, mual dan sebagainya. 
hidup didunia ini kita tidak akan lepas dari suatu masalah. anda tidak akan punya masalah jika anda sama dengan anda. akan tetapi anda tidak bisa menjadi anda sendiri, setelah kita turun dari dunia ini. aku bukanlah aku, kamu bukanlah kamu, tetapi aku adalah aku kedua dan kamu adalah kamu kedua. karena dunia ini terikat dengan ruang dan waktu. ada ruang pertama dan ada ruang kedua. 
dalam hidup ini jangan kan ikhtiar, kodrat kita pun sudah diberi masalah. karena sejak kita diturunkan kedunia maka kita sudah dihubungkan dengan Subyek dan predikat. adapun hubungan subyek dengan predikat adalah Subyek sma dengan Subyek, akan tetapi manusia tidak akan bisa mengapai hal tersebut, karena semua yang ada dan yang mungkin ada didunia tidak akan mungkin bisa menyamai Subyeknya. subyek ada dua yaitu subyek pertama dan subyek kedua, subyek kiri dan subyek kanan, subyek atas dan subyek bawah dan seterusnya. karena kita perlu mengatahui sesungguhnya hanya ALLAH yang bisa menyamai dirinya sendiri. peredikat itu termuat dalam subyek. predikat itu adalah sifat. sifat terhadap obyek, sifat terhadap subyek, maupun sifat terhadap sifat-sifat yang lain. oleh karena itu sifat itu membuat kualitas orang lain. misalnya, baju tidak akan sama dengan orang yang memakainya. jika baju itu baik maka kualitas orang itu akan baik juga dan sebalikmya.
Subyek tidak sama dengan subyek adalah masalah, karena kita bisa memaknai hidup, mengerti hidup itu adalah masalah. misalnya mendapatkan nilai NOL itu adalah masalah. sebenarnya hidup itu adalah masalah itu sendiri, jika kamu menghindari masalah maka kamu menghindari kehidupan. oleh karena itu ALLAH menyuruh manusia agar selalu berusaha dalam menghadapi masalah itulah hidup sebenarnya. karena ikhtiar manusia bertujuan supaya mengisi ruang dan waktu secara profesional, sopan dan santun. karena sebanar-benarnya kehidupan bahagia sesuai dengan waktunya, sebenar-benarnya kehidupan bahagia sesuai dengan ruangnya. misalnya kita masuk kekandang harimau, itu merupakan ruang dan waktu yang salah, karena jika kita masuk kekandang harimau maka kita habis dimakan. itulah yang disebut ruang dan waktu yang berbeda. sebenar-sebenarnya surga sesuai dengan ruang dan waktunya, sebenar-benar neraka tidak sesuai dengan ruang dan waktunya. 
masih banyak lagi yang belum bisa saya simpulkan, karena saya hanya manusia biasa sesungguhnya Aku tidak bisa menggapai aku pertama, itulah manusia. 
semoga kita selalu didalam ruang dan waktu yang sesuai dengannya. amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SIFAT-SIFAR BANGUN DATAR

Problem Based Learning (PBL)

Daftar Istilah Teknis Kant