DISKUSI RINGAN TERKAIT METPEN KUANTI

DISKUSI RINGAN Mahasiswa : Bagaimana cara yang dilakukan oleh aliran positivisme ketika menemukan dua teori berbeda menjelaskan satu fenomena yang sama secara berbeda? Dosen : Perlu kita ketahui, bahwa aliran postivisme itu menekankan pada fenomena-fenomena objektif. Jika anda menemukan dua teori yang berbeda menjelaskan satu fenomena yang sama secara berbeda, maka kita harus melihat dari sesi mana teori itu tersebut menjelaskan suatu fenomena. Contoh : kalau anda mau makan, apa yang anda akan lakukan, teori pertama mengatakan, kamu harus masak nasi dengan magicom, atau masak pakai panci. Teori kedua mengatakan, kalau kamu mau makan, pergi ke warung makan beli nasi disana, atau kamu bawa pulang untuk dimakan dirumah. Kedua teori ini, menjelaskan satu fenomena yang sama “ anda mau makan karena lapar” tetapi untuk menghasilkan makanan anda melakukan secara berbeda. Apakah hasilnya sama?, iya, karena sama-sama dapat makan nasi. Anda makan nasi itu merupakan termasuk fenomena ...

Filsafat



HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU YANG LAIN

Kita harus lihat realita hubungannya, berdasarkan suatu asumsi, bahwa keduanya merupakan kegiatan manusia. Kegiatan manusia dapat diartikan dalam prosesnya dan juga dalam hasilnya. Dilihat dari hasilnya, filsafat dan ilmu pengetahuan merupakan hasil dari  pada berpikir manusia secara sadar, sedangkan dilihat dari prosesnya, filsafat dan ilmu pengetahuan menunjukan suatu kegiatan yang berusaha untuk memecahkan masalah-masalah dalm kehidupan dengan menggunakan metode-metode atau prosedur-prosedur tertentu secara sisitematis dan kritis
Filsafat ilmu memiliki hubungan saling melengkapi satu sama lainnya. Perbedaan antara kedua kegiatan manusia itu buka untuk dipertentangkan, melainkan untuk saling mengisi, saling melengkapi karena pada hakikatnya, perbedaan itu terjadi desebabkan cara pendekatan yang berbeda.
Henderson, memberikan gambaran hubungan anatar filsafat dan ilmu sebagai berikut:
Ilmu
Filsafat
Anak Filsafat
Induk Filsafat
Analitis; memerikasa semua gejala melalui unsur terkecilnya untuk diperoleh gamabaran senyatanya menurut bagiannya
Sinoptis; memandang dunia dan alam semesta sebagai keseluruhan, untuk dapat menerangkannya, menafsirkannya, dan memahaminya secara keseluruhan
Menekankan fakta untuk melukis obyek; netral dan mengabstrakan faktor keinginan dan penilaian manusia
Bukan saja menekankan keadaan sebenarnya dari obyek, melainkan juga bagaimana seharusnya obyek itu. Manusia dan nilai merupakan faktor penting
Memulai sesuatu dengan memakai asumsi-asumsi
Memeriksa dan meragukan segala asumsi-asumsi
Menggunakan metode eksperimen yang terkontrol sebagai cara kerja dan sifat terpenting; menguji sesuatu dengan menggunakan penginderaan
Menggunakan semua penemuan ilmu pengetahuan; menguji sesuatu bedasarkan pengalaman dengan memakai pikiran

           Semua ilmu sudah dibicarakan dalam filsafat. Bahkan beberapa ilmu pengetahuan lahir dari filsafat, berarti ilmu yang memisahkan diri dari filsafat. Misalnya matematika, astronomi, fisika, kimia, biologi, psikologi, dan sosiologi.
          Ilmu filsfat analitis, ilmu pengetahuan hanya menggarap salah satu lapangan pengetahuan sebagai obyek formal. Sedangkan belajar filsfat dari ilmu pengetahuan dengan menekankan keseluruhan dari sesuatu (sinoptis), karena keseluruhan mempunyai sifat sendiri yang tidak ada pada bagian-bagiannya.
        Ilmu bersifat deskriptif tentang obyeknya agar dapat menemukan fakta-fakta, teknik-teknik dan alat-alat. Filsafat tidak hanya melukiskan sesuatu, melainkan membantu manusia untuk mengambil keputusan-keputusan tentang tujuan, nilai-nilai dan tentang apa-apa yang harus diperbuat manusia. Filsafat tidak netral, karena faktor-faktor subyektifnya memegang peranan penting dalam filsafat.
        Ilmu mulai dari asumsi-asumsi. Filsafat juga mempunyai asumsi-asumsi dan menyelidikinya atau merenungkannya karena ia meragukan terhadap asumsu tersebut.
         Ilmu pengetahuan menggunakan eksperimen kontrol sebagai metode yang khas. Verifikasi terhadap teori dilakukan dengan jalan mengujinya dalam praktek berdasarkan pengindera. Sedangkan filsafat menggunakan hasil ilmu pengetahuan. Verifikasi dilakukan filsafat melalui akal fikiran yang didasarkan kepada semua pengalaman insani, sehingga dengan demikian filsafat dapat menelaah masalah-masalah yang mungkin tidak dapat dicarikan penyelesaiannya oleh ilmu.
         Prof. Sikun mengemukakan perbedaan filsafat dan ilmu pengetahuan sebagai berikut:  ilmu  pengetahuan bertolak dari dunia fakta, filsafat bertolak pada dunia nilai, artinya selalu menghubungkan masalah dengan makna keseluruhan hidup, walaupun keduanya bidang aktivitas manusi itu bersifat kognitif.
Jadi ilmu berhubungan dengan persoalan fakta-fakta yang faktual, yang diperoleh dengan eksperimen, observasi, dan verifikasi, hanya berhubungan sebagai dari aspek kehidupan atau kejadian yang ada didunia ini, sedangkan keseluruhan yang bermakna mengemukakan perbedaan antara filsafat dan ilmu pengetahuan sebagai berikut:

  1.   Ilmu berhubungan dengan lapangan yang terbatas, filsafat mencoba berhubungan dengan keseluruhan pengalaman, untuk memperoleh suatu pandangang yang lebih komprehensif tentang sesuatu. 
  2.  Ilmu menggunakan pendekatan analitis dan deskriptif, sedangkan filsafat bersifat sintetis atau sinoptis, berhubungan dengan sifat-sifat dan kualitas alam dan hidup secara keseluruhan 
  3. Ilmu menganalisis keseluruhan menjadi bagian-bagian, dari organisme menjadi organ-organ, filsafat mencoba membedakan sesuatu dalam bentuk sinetesis yang menjelaskan dan mencari makna sesuatu secara keseluruhan. 
  4.  Ilmu menghilangkan faktor pribadi yang subyek, sedangkan filsafat tertarika pada personalitas, nilai-nilai dan semua pengalaman 
  5.  Ilmu tertarik pada hakikat sesuatu sebagaimana adanya, sedangkan filsafat tidak hanya tertarik kepada bagian-bagian yang nyata, melainkan juga kepada kemungkinan-kemungkinan yang ideal dari suatu benda, dan nilai dan maknanya 
  6.  Ilmu meneliti alam, mengontro proses alam sedangkan tugas filsafat mengadakan kritik,menilai dan mengkoordinasikan tujuan 
  7.  Ilmu lebih menekankan pada deskripsikan hukum-hukum fenomenal dan hubungan kausal. Filsafat tertarik dengan hal-hal yang berhubungan dengan pertanyaan “why” dan “how”

Refrensi
Salam, Buhanuddin. Pengantar Filsafat.PT. Bumi Aksara.Jakarta:2003

Komentar

Muhammad Munir mengatakan…
mudah-mudah bermanfaat buat kita semua

Postingan populer dari blog ini

SIFAT-SIFAR BANGUN DATAR

Problem Based Learning (PBL)

Daftar Istilah Teknis Kant