DISKUSI RINGAN TERKAIT METPEN KUANTI

DISKUSI RINGAN Mahasiswa : Bagaimana cara yang dilakukan oleh aliran positivisme ketika menemukan dua teori berbeda menjelaskan satu fenomena yang sama secara berbeda? Dosen : Perlu kita ketahui, bahwa aliran postivisme itu menekankan pada fenomena-fenomena objektif. Jika anda menemukan dua teori yang berbeda menjelaskan satu fenomena yang sama secara berbeda, maka kita harus melihat dari sesi mana teori itu tersebut menjelaskan suatu fenomena. Contoh : kalau anda mau makan, apa yang anda akan lakukan, teori pertama mengatakan, kamu harus masak nasi dengan magicom, atau masak pakai panci. Teori kedua mengatakan, kalau kamu mau makan, pergi ke warung makan beli nasi disana, atau kamu bawa pulang untuk dimakan dirumah. Kedua teori ini, menjelaskan satu fenomena yang sama “ anda mau makan karena lapar” tetapi untuk menghasilkan makanan anda melakukan secara berbeda. Apakah hasilnya sama?, iya, karena sama-sama dapat makan nasi. Anda makan nasi itu merupakan termasuk fenomena ...

VALIDITAS



VALIDITAS 
Validitas dalam penelitian sosial merupakan masalah yang penting karena menyangkut ketepatan alat ukur yang digunakan. Hal ini dapat dimaknai bahwa instrument yang tidak tepat/tidak sesuai maka akan berimplikasi pada validitas hasil penelitian itu sendiri. Menetapkan validitas suatu instrument test tidaklah mudah,terutama hal-hal yang berkaitan dengan variabel-variabel psikologi biasanya adalah konsep-konsep abstrak,seperti inteligensi, kecemasan, percaya diri dan kepribadian. Konsep-konsep ini tidak memiliki realitas konkret (Basrah, 2014). Menurut Allen&Yen (1979, hal. 95) validitas instrumen adalah ketepatan mengukur apa yang seharusnya diukur melalui item-item pada instrumen tes. Sehingga suatu alat ukur dinyatakan sahih (valid), jika alat ukur tersebut benar-benar mampu memberikan informasi empirik sesuai dengan apa yang diukur. Hakekat kesahihan itu dalam ilmu sosial selain terkait dengan kelayakan suatu alat ukur, juga berkaitan dengan masalah derajat. Jadi bukan masalah sahih dan tidak sahih. Kesahihan selalu bersifat spesifik kaitannya dengan tujuan dan interprestasi. Kesahihan juga mencerminkan ketunggalan (unidimensionalitas) konsep yang akan diukur.
Selain itu alat ukur juga harus memiliki sifat handal. Artinya jika dipakai untuk mengukur secara berulang-ulang selalu tetap/konsisten/stabil hasilnya. Jadi jika menimbang pertama 50 kg, penimbangan kedua juga menunjukkan berat 50 kg, demikian pula pada ulangan yang selanjutnya. Alat ukur yang andal memiliki presisi/ketepatan/kecermatan yang tinggi. Suatu alat ukur dapat saja memiliki keandalan yang tinggi namun tidak sahih. Misalnya, suatu benda beratnya 50 kg setelah ditimbang dengan alat penimbang berulang-ulang hasilnya selalu menunjukkan 49kg. Hakekat keandalan suatu alat ukur adalah mengacu kepada hasil yang diperoleh bukan alat ukurnya itu sendiri. Keandalan alat ukur juga tidak berlaku secara umum, ganti waktu atau ganti sampel mungkin sudah dapat berubah keandalannya (Subali, 2012, hal. 107). untuk lebih lengkap silahkan donwload di Jenis-Jenis Validitas dan  PPT jenis-jenis Validitas

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SIFAT-SIFAR BANGUN DATAR

Problem Based Learning (PBL)

Daftar Istilah Teknis Kant