Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

DISKUSI RINGAN TERKAIT METPEN KUANTI

DISKUSI RINGAN Mahasiswa : Bagaimana cara yang dilakukan oleh aliran positivisme ketika menemukan dua teori berbeda menjelaskan satu fenomena yang sama secara berbeda? Dosen : Perlu kita ketahui, bahwa aliran postivisme itu menekankan pada fenomena-fenomena objektif. Jika anda menemukan dua teori yang berbeda menjelaskan satu fenomena yang sama secara berbeda, maka kita harus melihat dari sesi mana teori itu tersebut menjelaskan suatu fenomena. Contoh : kalau anda mau makan, apa yang anda akan lakukan, teori pertama mengatakan, kamu harus masak nasi dengan magicom, atau masak pakai panci. Teori kedua mengatakan, kalau kamu mau makan, pergi ke warung makan beli nasi disana, atau kamu bawa pulang untuk dimakan dirumah. Kedua teori ini, menjelaskan satu fenomena yang sama “ anda mau makan karena lapar” tetapi untuk menghasilkan makanan anda melakukan secara berbeda. Apakah hasilnya sama?, iya, karena sama-sama dapat makan nasi. Anda makan nasi itu merupakan termasuk fenomena ...

LOGICAL FRAMEWORK (SUMMARY)

Gambar
LOGICAL FRAMEWORK (SUMMARY) KELUARGA MAHASISWA PASCASARJANAPROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015     LOGICAL FRAMEWORK

GAGASAN DARI SKEMA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

GAGASAN DARI SKEMA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Seseorang yang memahami dan dapat menguasai pengetahuan akan memiliki kesempatan dan pilihan yang lebih banyak dalam menentukan masa depannya di dalam dunia yang terus berubah. Salah satunya dalam kemampuan   matematika, akan membuka pintu masa depan yang lebih produktif. Sedangkan l emah dalam ilmu pengetahuan termasuk matematika mengurangi kesempatan tersebut . Semua siswa dengan berbagai latar belakang kemampuan harus memiliki kesempatan dan dukungan yang diperlukan untuk belajar secara mendalam dan dengan pemahaman.

VALIDITAS

VALIDITAS   Validitas dalam penelitian sosial merupakan masalah yang penting karena menyangkut ketepatan alat ukur yang digunakan. Hal ini dapat dimaknai bahwa instrument yang tidak tepat/tidak sesuai maka akan berimplikasi pada validitas hasil penelitian itu sendiri. Menetapkan validitas suatu instrument test tidaklah mudah,terutama hal-hal yang berkaitan dengan variabel-variabel psikologi biasanya adalah konsep-konsep abstrak,seperti inteligensi, kecemasan, percaya diri dan kepribadian. Konsep-konsep ini tidak memiliki realitas konkret (Basrah, 2014) . Menurut Allen&Yen (1979, hal. 95) validitas instrumen adalah ketepatan mengukur apa yang seharusnya diukur melalui item-item pada instrumen tes. Sehingga suatu alat ukur dinyatakan sahih (valid), jika alat ukur tersebut benar-benar mampu memberikan informasi empirik sesuai dengan apa yang diukur. Hakekat kesahihan itu dalam ilmu sosial selain terkait dengan kelayakan suatu alat ukur, juga berkaitan dengan masalah der...